Takjil Berformalin Ditemukan di Masjid Pondok Indah
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DKI Jakarta melakukan pengawasan Takjil di Pasar Gandaria dan Masjid Podok Indah, Jakarta Selatan, Senin (13/6).
Pedagang yang bersangkutan membuat surat pernyataan untuk tidak menjual makanan yang berbahaya
Dari dua lokasi berbeda itu diambil sampel terhadap 36 jenis makanan diantaranya siomay, asinan, jajanan pasar, kolak, bubur kampium, aneka gorengan, lontong, sate, sirup buah dan otak-otak.
Setelah dilakukan uji cepat, hasilnya, tahu pada bakwan Malang yang dijual di Masjid Pondok Indah diketahui mengandung formalin. "Pedagang disanksi membuang tahunya disaksikan oleh kami. Pedagang yang bersangkutan membuat surat pernyataan untuk tidak menjual makanan yang berbahaya," ujar Dewi Prawitasari, Kepala BBPOM DKI Jakarta.
Dikatakan Dewi, apabila pedagang tersebut masih menjual jajanan takjil berbahaya , pihaknya akan berkoordinasi dengan Satpol PP untuk menertibkan dagangan. "Satpol PP kita berdayakan menertibkan pedagang sekalian sama gerobak-gerobaknya," tegas Dewi.
Ditambahkan Dewi, saat perut kosong karena puasa resiko yang disebabkan oleh zat berbahaya pada makanan atau jajanan akan lebih tinggi.
"Ketika perut kosong saat puasa, begitu berbuka makanan itu langsung diserap dan resikonya akan lebih besar. Selama bulan Ramadan hampir setiap hari kami melakukan pengawasan untuk menjamin makanan yang dikonsmsi masyarakat sehat dan aman," tandas Dewi.